Tag Archives: pesantren ponorogo

Masjid Pesantren Walisongo Ngabar – Ponorogo

Client : Yayasan Majlisu Riyasatil Ma’had
Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar
Lokasi : Ngabar Kab. Ponorogo Jawa Timur
Tahun : 2016

Ukuran Dasar : 18 x 45 m
Luas Bangunan Masjid : 1.279 m2
Luas Area Sholat : 1.015 m2
Kapasitas Jemaah : 1.400 jemaah
Tinggi Masjid hingga Kubah : 18 m
Diameter Kubah Utama : 14 m
Diameter Kubah Anak : 5 m

Konsep Desain Masjid merupakan Perpaduan antara Modern dan Timur Tengah
Sirip-sirip lengkung pada samping masjid yang berfungsi untuk menahan tampias air hujan dan menyaring sinar matahari

LOKASI, LAMBANG & SEJARAH

Pondok Pesantren Wali Songo ini terletak di desa Ngabar, kecamatan Siman, kabupaten Ponorogo provinsi Jawa Timur, pada kilometer tujuh arah selatan pusat kabupaten Ponorogo. Pemilihan Wali Songo sebagai nama pondok ini bukan tanpa alasan. Para wali dianggap berjasa besar dalam penyebaran agama Islam khusus di pulau Jawa. Perjuangan para wali ini sangat berkesan di hati pendiri Pondok Ngabar hingga memberi nama Wali Songo. Nama itu juga didorong dua hal. Pertama, keinginan mengingat jasa-jasa para wali dalam bidang dakwah Islam di Indonesia. Kedua, keinginan mewarisi sekaligus meneruskan semangat dan usaha para wali dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam. Selain itu, kebetulan santri pertama yang datang ke pesantren ini ada sembilan orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Lambang PP Walisongo Ngabar
Desain Masjid dan Plaza Ngabar

KONSEP & FILOSOFI DESAIN

Masjid ini memiliki konsep arsitektur Mediteran (Gaya Timur Tengah) dengan sedikit ada sentuhan modern. Bentuk simetris tengah dengan profil dan lengkungan, dengan dominasi kerawang motif Islam, menjadi ciri yang khas. Penggunaan material terbaru (tren), mulai dari luar hingga dalam sebagai respons dari perkembangan zaman, mewarisi ciri dakwah Wali Songo yang senantiasa menyesuaikan diri dengan kultur dan budaya masyarakat pada zamannya.

Untuk menguatkan konsep mediteran, warna masjid dibuat dominan krem muda, kuning, coklat, dengan aksentuasi emas di beberapa tempat, termasuk warna kubah. Bagian depan tengah masjid tertera lafadz Allah dengan ukuran cukup besar dengan cahaya yang memancar di sekelilingnya. Lafadz ini akan terlihat jelas di malam hari. Lafadz Allah sebagai focus point masjid ini sebagai perlambang bahwa segala niat, gerak, dan tujuan adalah semata-mata karena Allah dan untuk Allah.

Melalui permainan pencahayaan, Masjid ini lebih hidup di waktu Shubuh, Petang dan Malam hari karena pada saat-saat itulah banyak diadakan kegiatan-kegiatan pondok, baik dilakukan di dalam masjid maupun di pelataran depan masjid.

Suasana masjid akan lebih dramastis pada malam hari, dikarenakan malam hari merupakan puncak kegiatan santri.

KONSEP WALISONGO

Ukuran dasar masjid adalah sekitar 18 x 45 m. Angka 18 m (lebar masjid) jika dijumlah (1 + 8 = 9). Demikian juga panjang 45 m (4 + 5 = 9 m). Ketinggian Lantai 1 ke Lantai 2 adalah 4,5 m. Ketinggian Lantai 2 ke Lantai atap juga 4,5 m. Jika dijumlahkan 4,5 + 4,5 = 9 m. Demikian juga tinggi kubah berikut leher kubah sekitar 9 m. Jadi tinggi total masjid dari lantai dasar masjid adalah 9 + 9 = 18 m. Jika angka 1 dan 8 dijumlah akan ketemu angka 9. Bagian depan masjid tedapat portal lengkung vertikal, mirip huruf V terbalik yang berjumlah 8. Ditambah dengan portal tengah masjid, maka jumlahnya adalah 9.

Tampak Depan Masjid. Ke-9 Profil yang membingkai kerawang ataupun kaca mencerminkan makna Walisongo

Lampu Gantung di bawah kubah memiliki 2 tingkat. Masing-masing tingkatan memiliki lengan lampu. Tingkat bagian atas memiliki 9 lengan dan lampu, sedangkan tingkat bawah memiliki 18 lengan dan lampu (1 dan 8 jika dijumlahkan 9)

Lampu Gantung bawah kubah yang melambangkan walisongo

KONSEP INKLUSIF

Pesantren Walisongo Ngabar adalah lembaga pendidikan yang mengambil konsep Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Yang artinya bahwa Islam diturunkan oleh Allah sebagai rahmat bagi semua manusia dan seluruh alam semesta. Islam tidak hanya untuk golongan tertentu saja. Konsep dakwah inklusif inilah yang dibawa oleh Wali Songo pada zamannya. Hal ini tercermin pada konsep masjid terbuka tanpa pintu dan jendela. Konsep masjid terbuka seperti ini masuk akal karena konstektual dengan lokasinya yang berada di tengah pesantren, sehingga keamanan terjamin dan debu sangat minim karena jauh dari jalan raya.

Foto seorang jemaah di lantai 2 masjid dengan latar belang kerawang GRC sebagai dinding, sekaligus jendela masjid ini.

ENVIRONMENTALLY FRIENDLY BUILDING

Bangunan masjid ini menggunakan konsep bangunan ramah lingkungan karena mengurangi pemakaian AC (penyebab berkurangnya lapisan ozon), juga mengurangi pemakaian lampu pada siang hari. Konsep dinding kerawang GRC yang berlubang, memungkinkan terjadinya ventilasi silang (cross ventilation) dan sinar alami yang masuk lembut tersaring sehingga berpengaruh besar terhadap kenyamanan jemaah dan pengguna di dalamnya.

KONSEP IMAM, SAF & MIHRAB

Foto Masjid Walisongo Ngabar pertama kali digunakan untuk sholat Jum’at pada tanggal 18 Mei 2018

IMAM
Tidak seperti lazimnya, masjid ini tidak menyediakan ruangan Imam secara khusus. Namun kedudukan Imam ikut menyatu bersama ma’mum. Ada 3 alasan mengapa desain dibuat demikian. Yang pertama, Imam akan mudah mengatur saf ma’mum karena semuanya terlihat bahkan yang di pojok/ ujung, Yang kedua, khotib terlihat dari semua arah, bahkan oleh ma’mum di pojok depan. Yang ketiga adalah makna Islam bahwa Allah tidak memandang seseorang dikarenakan kedudukan dan jabatannya. Semua manusia di hadapan Allah sama, yang membedakan hanya ketakwaannya.

Saf pertama dan kedua masjid.

SHAF
Shaf pertama, kedua dan ketiga musti dibuat paling nyaman (pencahayaan & sirkulasi udara), paling lebar (jarak dengan dinding depannya), paling empuk (karpetnya), paling enak suara sound sistemnya, juga paling banyak fasilitasnya (ada ruang lebih di depan untuk menaruh barang). Hal ini karena Shaf pertama adalah shaf yang paling utama kedudukannya, baik di mata manusia, lebih lagi di mata Allah.

“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580)

Desain Interior Mihrab

MIHRAB
Mihrab merupakan salah satu terpenting dari sebuah masjid. Desain Mihrab masjid ini dilambangkan dengan Ka’bah, yang juga merupakan lambang/ logo dari Pondok Pesantren Walisongo Ngabar. Background mihrab berwarna gelap (coklat tua) melambangkan malam hari. Lalu garis-garis vertikal acak menggambarkan hujan. Ka’bah menggambarkan kiblat ibadah, sedangkan cahaya yang mengelilinginya menggambarkan nur hidayah Allah. Lafadz Allah dan Muhammad menggambarkan syahadat, juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Di kanan kiri mihrab terdapat kerawang GRC yang berlafadz Assalamu’alaikum warohmatullahi barokatuh (Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya terlimpah kepada kalian)

Jika dijabarkan seperti berikut:

“Islam turun pada zaman kegelapan (jahiliyah). Dengan rahmat dan kasih sayang-Nya lah (digambarkan hujan), kemudian manusia mendapatkan nur hidayah (cahaya sekeliling ka’bah) yang akhirnya mengeluarkannya dari kegelapan menuju cahaya iman. Iman tersebut kemudian yang membimbing manusia untuk beribadat kepada Alah (lambang ka’bah), juga menebar kasih sayang dan manfaat kepada sesama manusia (lafadz Assalamu’alaikum). Dengan demikian, manusia akan hidup mulia baik di dunia maupun di akhirat dengan naungan kebesaran dan kemuliaan Allah (dome berwarna emas di atas mihrab).”

Dome kubah berwarna emas yang menggambarkan naungan kebesaran dan kemuliaan Allah
Progress 45 % Pembangunan Masjid Ngabar
Tempat Wudhu Masjid Walisongo Ngabar. Langit-langit yang menggambarkan dinamika pendidikan dan semangat baru dalam perubahan menuju yang lebih baik
Lantai 2 Masjid
Masjid saat ada acara Syukuran Peresmian Pertama
Suasana Depan Masjid saat Shubuh
Suasana malam hari
View dari belakang masjid
Ayat kursi di leher kubah. Ayat-ayat yang menerangkan kebesaran Allah.

MULTI DESAIN ARSITEK 2016 – 0852 6612 9500

Tags : desain masjid, desain pesantren, arsitektur masjid, arsitektur pesantren, masjid pesantren, pesantren ponorogo, pesantren walisongo ngabar, konsep pesantren, konsep desain masjid, tampak depan masjid, arsitek madiun, arsitek ponorogo, arsitek ngawi, arsitek magetan, arsitek solo, arsitek malang, arsitek surabaya, mosque design, islamic boarding school, mosque in ponorogo, indonesian architect

Ruang Kelas Al-Azhar Madrasah PP Walisongo Ngabar

Client : PP Walisongo Ngabar Ponorogo
Tahun project : 2017
Luas Bangunan : 327 m2

Hasil jadi Gedung Kelas Al Azhar
Koridor Ruang Kelas

MULTI DESAIN ARSITEK – 0852 6612 9500

Tags : Desain ruang kelas, desain sekolah, desain madrasah, desain pondok pesantren, arsitektur pondok pesantren, ruang kelas pondok, Ruang Kelas Al-Azhar, pondok pesantren walisongo ngabar, pesantren ponorogo, arsitek ponorogo, arsitek madiun, arsitek indonesia

Masjid Pesantren Walisongo Ngabar (desain awal) – Ponorogo

Lokasi : Ngabar Ponorogo
Tahun : 2016

Foto Eksisting Tampak Depan Masjid saat ini
Foto Eksisting Tampak Depan Masjid saat ini
Foto Eksisting Tampak Samping Masjid saat ini
Foto Eksisting Tampak Samping Masjid saat ini
Kondisi Mihrab Masjid saat ini
Kondisi Mihrab Masjid saat ini
Denah Lantai 1 Masjid
Denah Lantai 1 Masjid
Denah Lantai 2 Masjid
Denah Lantai 2 Masjid
Pintu Pilar di sisi depan ada 3, sedangkan di samping Masjid ada  6.  Jumlah dari 3 + 6 adalah 9, menggambarkan Wali Songo
Pintu Pilar di sisi depan ada 3, sedangkan di samping
Masjid ada 6.
Jumlah dari 3 + 6 adalah 9, menggambarkan Wali Songo
Tinggi Masjid 27 meter (2 + 7 = 9) Tinggi Tower 45 meter (4 + 5 = 9) Angka 9 melambangkan Wali  Songo
Tinggi Masjid 27 meter (2 + 7 = 9)
Tinggi Tower 45 meter (4 + 5 = 9)
Angka 9 melambangkan Wali Songo
Potongan Masjid 2 Lantai. Atap Kubah terbuat dari enamel galvalum dengan            rangka atap space truss bentang lebar tanpa kolom
Potongan Masjid 2 Lantai. Atap Kubah terbuat dari enamel galvalum dengan
rangka atap space truss bentang lebar tanpa kolom
Ruang Sholat Lantai 1
Ruang Sholat Lantai 1
Ruang Sholat Lantai 2
Ruang Sholat Lantai 2
Desain Ruang Wudhu. Atap ruang wudhu menggunakan Membrane Tensile. Sejenis payung  transparan yang  tahan air dan cuaca.
Desain Ruang Wudhu. Atap ruang wudhu menggunakan Membrane Tensile. Sejenis payung transparan yang tahan air dan cuaca.
Motif kaca gravir dan GRC berlafadz “Laa ila ha ilallah” menggunakan jenis kaligrafi kufi (bentuk kotak-kotak tanpa lengkung). Jenis kaligrafi tua yang berasal dari Kuffah yang kemudian menyebar ke Arab. Bentuk kotak-kotak saat ini mewakili modernitas minimalis.
Motif kaca gravir dan GRC berlafadz “Laa ila ha ilallah” menggunakan jenis kaligrafi kufi (bentuk kotak-kotak tanpa lengkung). Jenis kaligrafi tua yang berasal dari Kuffah yang kemudian menyebar ke Arab. Bentuk kotak-kotak saat ini mewakili modernitas minimalis.
Bentuk ka’bah di mihrab, berfungsi sebagai : Bagian dari logo pesantren Walisongo  yang diaktualisasikan dalam wujud bangunan; Menjadi keunikan tersendiri karena belum pernah ada di  masjid lain; Fungsi secara khusus, agar jemaah lebih khusyuk karena  seakan-akan sholat di depan ka’bah
Bentuk ka’bah di mihrab, berfungsi sebagai : Bagian dari logo pesantren Walisongo yang diaktualisasikan dalam wujud bangunan; Menjadi keunikan tersendiri karena belum pernah ada di masjid lain; Fungsi secara khusus, agar jemaah lebih khusyuk karena seakan-akan sholat di depan ka’bah
Lubang cahaya (matahari) di sekeliling ka’bah memiliki makna akan tujuan dan harapan semua manusia yang beriman, yakni mendapatkan rahmat dan bimbingan cahaya (hidayah) dari Allah. Cahaya tersebut menyelip di antara latar dinding  gelap (lambang kematian) dan ka’bah. Artinya Tujuan hidup kita adalah mati khusnul khotimah dan berjumpa dengan Allah, melalui jalan sholat yang khuyuk menghadap ka’bah.
Lubang cahaya (matahari) di sekeliling ka’bah memiliki makna akan tujuan dan harapan semua manusia yang beriman, yakni mendapatkan rahmat dan bimbingan cahaya (hidayah) dari Allah. Cahaya tersebut menyelip di antara latar dinding gelap (lambang kematian) dan ka’bah. Artinya Tujuan hidup kita adalah mati khusnul khotimah dan berjumpa dengan Allah, melalui jalan sholat yang khuyuk menghadap ka’bah.
Tiga Pilar kerucut yang makin mengecil memiliki Makna secara khusus, yakni melambangkan Islam, Iman dan Ihsan. Bentuk yang makin mengecil atau mem fokus artinya dalam mempelajari agama dimulai dari sesuatu yang umum dan mudah (yakni syariat atau ilmu fiqih), kemudian tauhid, dan terakhir adalah mendalami tasawuf (semakin fokus mengenal Allah)
Tiga Pilar kerucut yang makin mengecil memiliki Makna secara khusus, yakni melambangkan Islam, Iman dan Ihsan. Bentuk yang makin mengecil atau mem fokus artinya dalam mempelajari agama dimulai dari sesuatu yang umum dan mudah (yakni syariat atau ilmu fiqih), kemudian tauhid, dan terakhir adalah mendalami tasawuf (semakin fokus mengenal Allah)
Desain Akhir (Tampak Depan)
Desain Akhir (Tampak Depan)
Desain Akhir (Tampak Samping)
Desain Akhir (Tampak Samping)
Presentasi Arsitek Multi Desain di depan Bupati Ponorogo dan pimpinan SKPD serta Kyai-Kyai Pondok Pesantren di Ponorogo
Presentasi Arsitek Multi Desain di depan Bupati Ponorogo dan pimpinan SKPD serta Kyai-Kyai Pondok Pesantren di Ponorogo

MULTI DESAIN ARSITEK 2016 – 0852 6612 9500

Tags : rumah minimalis, desain rumah, gambar rumah, gambar rumah minimalis, desain rumah minimalis, arsitektur, arsitek indonesia, arsitek rumah minimalis, gambar arsitek, desain arsitek, jasa arsitek, arsitek desain rumah, arsitek rumah, desain gambar rumah, gambar desain rumah, rumah sederhana, desain rumah sederhana, gambar rumah sedehana, desain kamar, desain ruang, gambar model rumah, konsultan perencana, kontraktor rumah, jasa kontraktor, jasa pemborong, pemborong rumah, kontraktor bangunan, gambar bangunan, bangunan rumah, bangunan gedung, rumah sakit, doddy radityo, arsitek madiun, arsitek jawa timur, desain masjid, desain pesantren, arsitektur masjid, arsitektur pesantren, masjid pesantren, pesantren ponorogo, pesantren walisongo